SEMARANG — Dalam upaya mewujudkan transformasi pendidikan yang berkelanjutan dan meningkatkan kompetensi para anggotanya, PGRI Jawa Tengah menyelenggarakan Seminar Publik dengan tema "Transformasi PGRI: Meningkatkan Kompetensi Anggota" pada Kamis, 4 September 2025. Acara bergengsi ini berlangsung di Gedung Pascasarjana Lantai 5 Universitas PGRI Semarang, yang dihadiri oleh ratusan guru, tenaga kependidikan, akademisi, dan stakeholder pendidikan dari seluruh Jawa Tengah.
Seminar yang berlangsung selama satu hari penuh ini merupakan bagian dari komitmen PGRI Jawa Tengah untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan globalisasi. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi PGRI untuk memperkuat perannya sebagai organisasi profesi guru yang terdepan dalam memajukan kualitas pendidikan nasional.
Transformasi Digital dalam Dunia Pendidikan
Pembicara utama dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., seorang pakar pendidikan dari Universitas Negeri Semarang, yang menyampaikan materi tentang "Adaptasi Guru di Era Transformasi Digital". Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya guru untuk menguasai teknologi pembelajaran modern guna meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Dr. Slamet Utomo, M.Pd., Ketua Panitia Seminar sekaligus Wakil Ketua PGRI Jawa Tengah, menjelaskan bahwa seminar ini dirancang untuk memberikan wawasan komprehensif tentang berbagai aspek transformasi yang sedang terjadi dalam dunia pendidikan. "Kami ingin memastikan bahwa setiap anggota PGRI memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi perubahan zaman dan tetap relevan dalam profesinya," ungkapnya.

Suasana seminar yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah
Materi Seminar yang Komprehensif
Seminar ini menampilkan beragam materi yang relevan dengan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan masa kini. Sesi pertama membahas tentang "Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi" yang disampaikan oleh Dr. Bambang Subali, M.Si., dari Universitas Negeri Semarang. Beliau menjelaskan berbagai platform digital yang dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mulai dari aplikasi pembelajaran interaktif hingga sistem manajemen pembelajaran online.
Sesi kedua mengangkat tema "Pengembangan Karakter Siswa di Era Milenial" yang dipresentasikan oleh Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Dalam sesi ini, peserta mendapat pemahaman mendalam tentang strategi pembentukan karakter siswa yang sesuai dengan tantangan zaman, termasuk cara mengatasi dampak negatif teknologi dan media sosial terhadap perkembangan karakter anak.
Fokus Utama Transformasi PGRI:
- Peningkatan kompetensi digital guru
- Pengembangan metode pembelajaran inovatif
- Penguatan karakter dan profesionalisme
- Adaptasi kurikulum dengan kebutuhan industri
- Kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi
Workshop Praktis dan Interaktif
Selain sesi presentasi, seminar ini juga menghadirkan workshop praktis yang memungkinkan peserta untuk langsung mempraktikkan berbagai teknik pembelajaran modern. Workshop "Penggunaan AI dalam Pembelajaran" dipandu oleh tim ahli dari Microsoft Education, yang memberikan pelatihan hands-on tentang pemanfaatan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran.
Workshop lainnya yang tidak kalah menarik adalah "Desain Pembelajaran Hybrid" yang mengajarkan peserta cara merancang pembelajaran yang menggabungkan metode tatap muka dan online secara efektif. Para peserta sangat antusias mengikuti workshop ini karena relevansinya dengan kondisi pembelajaran pasca-pandemi yang memerlukan fleksibilitas tinggi.
Komitmen Berkelanjutan untuk Peningkatan Kualitas
Dr. H. Muhdi SH MHum, Ketua PGRI Jawa Tengah, dalam sambutannya menegaskan bahwa seminar ini merupakan langkah awal dari serangkaian program transformasi PGRI yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. "Kami berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi anggota, karena guru yang berkualitas adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa," tegas beliau.
Beliau juga mengumumkan rencana pembentukan Pusat Pengembangan Kompetensi Guru (PPKG) yang akan menjadi wadah permanen untuk pelatihan dan pengembangan profesional guru di Jawa Tengah. PPKG ini akan bekerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga pelatihan untuk menyediakan program-program berkualitas tinggi bagi para anggota PGRI.
Networking dan Kolaborasi Antar Institusi
Salah satu nilai tambah dari seminar ini adalah kesempatan networking yang luas bagi para peserta. Acara ini mempertemukan guru-guru dari berbagai jenjang dan daerah, memungkinkan terjadinya pertukaran pengalaman dan best practices dalam pembelajaran. Banyak peserta yang melaporkan mendapat inspirasi baru dari diskusi dengan rekan-rekan dari daerah lain.
Rektor Universitas PGRI Semarang, Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., menyambut baik penyelenggaraan seminar ini di kampusnya. "Universitas PGRI Semarang bangga dapat menjadi tuan rumah acara penting ini. Kolaborasi antara PGRI dan perguruan tinggi sangat penting untuk memastikan kualitas pendidikan yang berkelanjutan," ungkapnya.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, 98% peserta menyatakan puas dengan materi dan penyelenggaraan seminar. Para peserta memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas narasumber dan relevansi materi dengan kebutuhan mereka di lapangan. Banyak yang meminta agar seminar serupa diadakan secara rutin dengan tema-tema yang selalu update sesuai perkembangan zaman.
Sebagai tindak lanjut, PGRI Jawa Tengah akan membentuk komunitas belajar online yang memungkinkan peserta untuk terus berdiskusi dan berbagi pengalaman setelah seminar berakhir. Platform digital ini akan menjadi wadah berkelanjutan untuk pengembangan profesional guru di era transformasi digital.
Dengan berakhirnya seminar ini, PGRI Jawa Tengah semakin mantap dalam menjalankan misinya untuk menjadi organisasi profesi guru yang terdepan dalam inovasi pendidikan. Transformasi yang dimulai hari ini diharapkan akan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi kualitas pendidikan di Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan.